Mengapa Interpretasi Peta Tematik lebih Mudah Dibandingkan Peta Umum?

 on Monday, January 4, 2016  

Pendidikan Zone - Mengapa Interpretasi Peta Tematik lebih Mudah Dibandingkan Peta Umum? - Interpretasi peta tematik lebih mudah dibandingkan dengan interpretasi peta umum.

Mengapa demikian?

Karena legenda yang menjelaskan simbol-simbol dalam peta terdapat dalam peta. Sedangkan dalam peta umum legenda ada di luar peta. Di dalam atlas legenda peta umum ada di bagian depan dari atlas.

Sebagian besar isi atlas berupa peta umum, namun di bagian depan biasanya terdapat beberapa peta tematik seperti:
  1. Peta Kepadatan Penduduk Indonesia,
  2. Peta Jalur Transportasi,
  3. Peta Fauna Utama Indonesia,
  4. Peta Hasil Bumi dan Laut Indonesia,
  5. Peta Hasil Tambang Indonesia, dan
  6. Peta Persebaran Daerah Industri.
Mengapa Interpretasi Peta Tematik lebih Mudah Dibandingkan Peta Umum?

Di antara peta-peta tematik tersebut, yang menggunakan simbol warna hanyalah Peta Kepadatan Penduduk Indonesia.

Apakah simbol warna yang digunakan dalam peta umum sama dengan simbol warna dalam peta kepadatan penduduk?

Untuk mengetahui lebih jauh marilah kita coba melakukan interpretasi Peta Kepadatan Penduduk Indonesia.

1. Warna Hijau Kebiruan

Warna hijau kebiruan menunjukkan wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk antara 0-50 jiwa/km2. Wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk seperti ini terdapat di sebagian besar Sumatera bagian tengah, sebagian besar Kalimantan Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

2. Warna Hijau Muda

Warna hijau muda menunjukkan wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk antara 51-100 jiwa/km2. Wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk seperti ini adalah Sumatera Barat, sebagian besar Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.

3. Hijau Kekuningan

Warna hijau kekuningan menunjukkan wilayah yang memiliki kepadatan penduduk antara 101-150 jiwa/km2. Wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk seperti ini teradapat di Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat , Sulawesi Utara, dan Gorontalo.

4. Warna Kuning

Warna kuning menunjukkan wilayah yang memiliki kepadatan penduduk antara 151-500 jiwa./km2. Wilayah yang memiliki kepadatan penduduk seperti ini adalah Provinsi Lampung.

5. Warna Abu-Abu

Warna abu-abu menunjukkan wilayah yang memiliki kepadatan penduduk antara 501-1000 jiwa/km2. Wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk seperti ini terdapat diseluruh Pulau Jawa kecuali Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.

6. Warna Kemerahan

Warna kemerahan menunjukkan wilayah yang memiliki kepadatan penduduk antara >1000 jiwa/km2. Wilayah yang memiliki kepadatan penduduk seperti ini adalah Derah Khusus Ibukota Jakarta.

Apabila diperhatikan, ternyata arti dari simbol warna dalam peta tematik berbeda dengan simbol warna dalam peta umum.

Jika akan melakukan interpretasi peta wilayah lautan, jenis peta apa yang akan diinterpretasi?
Peta umum atau peta tematik?

Jika menggunakan peta umum, kita hanya akan memperoleh informasi tentang kedalaman air laut.

Jika yang kita inginkan tentang relief dasar laut, maka harus interpretasi dari peta tematik yang berupa peta kontur dasar laut.

Jenis peta ini sulit didapatkan. Informasi yang terdapat dalam peta kontur dasar laut antara lain:
  1. Landas kontinen (continental shelf), yaitu wilayah laut yang dangkal di sepanjang pantai dengan kedalaman kurang dari 200 m, dan dengan kemiringan yang landai.
  2. Dangkalan (plat), merupakan perluasan dari shelf, dengan kedalaman lebih kurang 200-2000 m dan masih merupakan kelanjutan dari benua.
  3. Lereng benua (continental slope), merupakan lereng benua kelanjutan dari shelf atau plat dengan kedalaman laut umumnya lebih kurang 2.000-2.500 m dan kemiringan antara 4% sampai 6%.
  4. Dulang jeluk (abyssal), daerah atau kawasan ini merupakan daerah yang memiliki relief datar terletak di bagian laut dalam, dan luasnya mencakup hingga dua pertiga luas dasar lautan.
  5. Gunung laut (seamount), yaitu gunung dasar laut dengan lereng yang curam dan berpuncak runcing serta kemungkinan mempunyai tinggi sampai 1 km atau lebih, tetapi tidak sampai ke permukaan laut.
  6. Palung laut (trench atau trog), adalah bagian laut yang sangat dalam (kedalaman lebih dari 5000 meter), bentuknya memanjang dan sempit. Terjadi karena proses penenggelaman yang terus menerus. Bagian laut yang terdalam adalah berbentuk saluran yang seolah-olah terpisah sangat dalam yang terdapat di perbatasan antara benua dengan kepulauan.
  7. Lubuk laut (basin atau ledok laut), yaitu bagian laut yang dalam terjadi karena pemerosotan dasar laut, berdinding curam dan berbentuk mangkuk. Pada dasarnya proses terjadinya sama dengan palung laut, tetapi berbeda pada bentuknya yang membulat dan kedalamannya lebih dari 5000 meter.
  8. Atol, yaitu terdiri dari kumpulan pulau-pulau yang sebagian tenggelam di bawah permukaan laut. Batu-batuan yang terdapat di sini ditandai oleh adanya terumbu karang yang terbentuk seperti cincin.
  9. Punggung laut (midoceanic ridge), adalah bagian-bagian dasar laut yang menjulang ke atas sebagai pegunungan besar dan sangat panjang yang ada di tengah samudera, sebagian ada yang muncul di atas permukaan air laut.
  10. Ambang laut atau drempel, adalah bagian laut yang dangkal karena dasar lautnya tinggi, sehingga memisahkan dua laut dalam.
  11. Alur-alur laut, yaitu relief dasar laut sebagai hasil dari dasar sungai yang mengalami penenggelaman.
Mengapa Interpretasi Peta Tematik lebih Mudah Dibandingkan Peta Umum? 4.5 5 Unknown Monday, January 4, 2016 Pendidikan Zone - Mengapa Interpretasi Peta Tematik lebih Mudah Dibandingkan Peta Umum? - Interpretasi peta tematik lebih mudah dibandingka...


No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar pada kotak komentar di bawah ini!