Pendidikan Zone - Mengapa Informasi yang Cepat dan Luas Menyebabkan Meningkatnya Globalisasi? - Aliran informasi yang cepat dan luas - Penyebaran teknologi informasi memudahkan orang mengenal orang lain atau peristiwa di tempat yang jauh. Setiap hari, media global menyajikan berita, gambar, dan informasi ke rumah-rumah, yang memudahkan mereka menyaksikan secara langsung dan terus-menerus apa yang terjadi di dunia luar.
Sebagai contoh bahwa aliran informasi yang cepat dan luas turut memengaruhi meningkatnya globalisasi adalah beberapa peristiwa penting selama dua puluh tahun terakhir berikut ini::
- Runtuhnya tembok Berlin
- Kekerasan terhadap aksi mahasiswa di lapangan Tiananmen-Cina dan di Indonesia
- Pemilihan Nelson Mandela sebagai Presiden Afrika Selatan
- Meninggalnya Ratu Diana
- Lepasnya Timor Timur dari negara Republik Indonesia
- Gempa yang meluluhlantakkan Aceh
- Wafatnya Paus Yohanes Paulus II
Berita tersebut terpampang di berbagai media dan menjangkau publik global. Peristiwa-peristiwa semacam itu, bersama dengan ratusan peristiwa penting lainnya, mengakibatkan terjadinya pergeseran (reorientasi) pola pikir banyak orang, yaitu dari level lokal atau nasional ke level global.
Para individu sekarang sadar akan keterkaitan mereka dengan orang-orang lain dan semakin mudah mengidentifikasi, bahkan terlibat dalam isu-isu proses global.
Pergeseran ke cakrawala berpikir global ini memiliki dua dimensi penting, yaitu:
Yang Pertama:
Sebagai anggota masyarakat global, orang semakin merasa bahwa tanggung jawab sosial tidak berhenti pada level nasional. Bencana alam dan ketidakadilan yang menimpa orang-orang di belahan bumi lain tidak lagi dianggap sebagai bencana mereka, melainkan menjadi bencana bersama, yang juga membutuhkan tindakan bersama untuk mengatasinya.
Dengan demikian, komunitas internasional mempunyai kewajiban bertindak dalam situasi-situasi krisis untuk melindungi orang-orang yang terancam hidupnya. Dalam kasus bencana alam, misalnya campur tangan semacam itu dapat berbentuk bantuan kemanusiaan dan bantuan teknis.
Dalam tahun-tahun terakhir ini, gempa hebat di Turki, Armenia, dan yang terdahsyat baru-baru ini gelombang tsunami di Aceh, banjir di Mozambik, kelaparan di Afrika, dan angin puting beliung di Amerika Tengah telah menjadi peristiwa internasional sekaligus mendorong dunia internasional untuk memberikan bantuan.
Ada juga desakan yang kuat dalam tahun-tahun terakhir ini agar dunia internasional turun tangan di wilayah-wilayah yang dilanda perang, konflik etnis, dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM), meski dalam kenyataannya banyak sekali perdebatan politik terlibat di dalamnya. Dalam kasus Perang Teluk I tahun 1991 dan Perang Teluk II tahun 2000 serta pembantaian etnis di bekas Yugoslavia, campur tangan militer dilihat sebagai sesuatu yang sah oleh banyak orang yang yakin bahwa HAM dan kedaulatan nasional harus dipertahankan.
Ada juga desakan yang kuat dalam tahun-tahun terakhir ini agar dunia internasional turun tangan di wilayah-wilayah yang dilanda perang, konflik etnis, dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM), meski dalam kenyataannya banyak sekali perdebatan politik terlibat di dalamnya. Dalam kasus Perang Teluk I tahun 1991 dan Perang Teluk II tahun 2000 serta pembantaian etnis di bekas Yugoslavia, campur tangan militer dilihat sebagai sesuatu yang sah oleh banyak orang yang yakin bahwa HAM dan kedaulatan nasional harus dipertahankan.
Yang Kedua:
Cakrawala berpikir global menunjukkan bahwa orang semakin melihat ke sumber-sumber lain dalam merumuskan identitas mereka sendiri. Hal ini adalah fenomena yang dihasilkan oleh globalisasi dan yang lebih lanjut pula mempercepat globalisasi. Berbagai identitas lokal di berbagai belahan dunia mengalami kebangkitan kembali secara luar biasa pada saat cengkeraman tradisional negara-bangsa mengalami perubahan yang dalam.
Di Eropa, misalnya, para penduduk Skotlandia (yang berada di bawah pendudukan Inggris) dan Basque di Spanyol lebih suka mengidentifikasi diri mereka sebagai orang Skotlandia atau orang Basque (Eropa) ketimbang sebagai orang Inggris atau Spanyol. Negara-bangsa sebagai sumber identitas semakin menyusut di banyak wilayah ketika perubahan politik di level regional dan global mengendurkan orientasi orang terhadap negara-negara tempat mereka hidup.
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar pada kotak komentar di bawah ini!