Sebutkan Hambatan dalam Pengembangan Potensi Diri!

 on Wednesday, December 16, 2015  

Pendidikan Zone - Sebutkan Hambatan dalam Pengembangan Potensi Diri! - Hambatan dalam pengembangan potensi diri - Upaya untuk meraih prestasi bukan suatu jalan yang mudah untuk dilalui. Kadang hambatan muncul menghadang. Hal yang demikian menuntut kita bekerja keras untuk menyingkirkan rintangan dan meminimalkan kekurangan diri. Jika hal tersebut dapat kita lakukan, maka langkah selanjutnya akan lebih ringan.

Apakah potensi-potensi yang dimiliki seseorang dapat berkembang? Hal itu tergantung pada pribadi yang bersangkutan dan lingkungan di mana dia berada. Dua aspek ini sangat berpengaruh dalam proses pengembangan diri.

Berikut ini beberapa hambatan yang mungkin muncul dalam upaya mengembangkan potensi diri:
  1. Hambatan yang berasal dari lingkungan, yaitu hambatan yang disebabkan, antara lain oleh sistem pendidikan yang dianut, lingkungan belajar/bekerja, dan kebiasaan atau budaya tertentu dalam lingkungan masyarakat.
  2. Hambatan yang berasal dari individu sendiri merupakan faktor penghambat yang muncul dari sikap negatif seseorang, misalnya rendahnya ambisi dan motivasi, berprasangka buruk, tidak memiliki tujuan yang jelas, dan enggan mengenal dirinya sendiri.
Sebutkan Hambatan dalam Pengembangan Potensi Diri!

Faktor-faktor internal (yang berasal dari dalam diri seseorang) yang menjadi penghambat pengembangan prestasi diri, antara lain sifat-sifat dan ciri-ciri perilaku sebagai berikut:
  1. Sifat-sifat: Tujuan pribadi yang tidak jelas. Ciri-ciri perilaku: Melalaikan kesehatan fisik, hidup tidak teratur, tidak menerima suatu kegagalan dan merasa diri lemah, tidak mampu mengatur diri sendiri, dan tidak mampu mengatur orang lain.
  2. Sifat-sifat: Nilai pribadi yang tidak jelas. Ciri-ciri perilaku: Tidak mempermasalahkan nilai, bertindak berbeda dari nilai yang dianut, mengambil sikap pasif terhadap kehidupan.
  3. Sifat-sifat: Ketidakmampuan mengatur diri. Ciri-ciri perilaku: Tidak mempunyai tujuan pribadi, cenderung mengubah arah, tidak mengukur kemampuan, menghindari risiko, tidak punya keseimbangan pribadi, dan tidak mempunyai tujuan jelas.
  4. Sifat-sifat: Pribadi yang kerdil. Ciri-ciri perilaku: Menghindari tanggung jawab untuk belajar,menghindari tantangan, tidak menguji diri, menyembunyikan perasaanperasaan, menghindari umpan balik, dan tidak bertanggung jawab.
  5. Sifat-sifat: Kemampuan yang lemah. Ciri-ciri perilaku: Mempunyai masalah yang tidak terselesaikan untuk memecahkannya menggunakan teknik yang kurang tepat dan pendekatan yang tidak sistematis.
  6. Sifat-sifat: Kreativitas rendah. Ciri-ciri perilaku: Menghindari risiko, tidak belajar dari kesalahan, puas dengan kedudukan yang ada, cenderung tidak menyelesaikan tugas, tidak yakin akan kemampuan sendiri, dan tidak berorientasi pada perubahan.
  7. Sifat-sifat: Harga diri yang rendah. Ciri-ciri perilaku: Merasa kurang dihargai, kurang dapat mengungkapkan pendapat, citra diri rendah, tidak mampu mengatur diri sendiri, dan tidak mampu mengatur orang lain.
Agar pengembangan potensi diri atau aktualisasi diri dapat berjalan dengan efektif, diperlukan gizi dan stamina yang tinggi. Gizi dan stamina tidak hanya untuk aspek fisik semata, tetapi juga sangat diperlukan dalam mengaktualisasikan potensi diri. Kekuatan fisik ini diperlukan agar kita mampu bekerja keras.

Ketika kondisi tubuh sedang lemah karena sakit atau kurang istirahat. Tentu kita sulit untuk dapat belajar dengan baik. Akibatnya, mungkin prestasi belajar menurun. Oleh karena itu, menjaga ketahanan fisik melalui pola makan yang sehat dan istirahat yang cukup akan sangat membantu dalam upaya mengembangkan potensi diri.

La Rose (1996: 141–149), dalam Citra Pribadi yang Berkualitas, antara lain menyebutkan bahwa pengembangan diri dapat diwujudkan melalui langkah-langkah berikut:
  1. Bergaul dengan orang yang bukan satu profesi dalam arti berbeda profesi. Dengan demikian, akan memperoleh peluang-peluang dan tantangan.
  2. Pilihlah teman yang dapat diajak berdiskusi dan tidak mudah tersinggung serta mau memberikan umpan balik yang sesuai dengan realita.
  3. Bersikap dan berpikir positif tentang sesama.
  4. Biasakan mengucapkan terima kasih.
  5. Biasakan mengatakan hal-hal yang tidak menghalangi orang lain.
  6. Biasakan berbicara efektif.
Dengan demikian, pengembangan potensi diri membutuhkan kesiapan fisik maupun mental yang memadai. Jika kita hanya memerhatikan aspek mental, namun mengabaikan kondisi fisik, mungkin kita akan sulit berprestasi, demikian pula sebaliknya. Maka dari itu, menjaga ketahanan fisik dan mental menjadi salah satu kunci yang mesti kita perhatikan demi meraih cita-cita yang kita dambakan.

Konsep diri merupakan cara seseorang memandang diri dengan situasi di sekeliling kita. Konsep diri menunjukkan sikap yang menurut pikiran saya, dalam posisi mana saya berada, dan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. La Rose, membagi tiga golongan tentang konsep diri seseorang, yaitu sebagai berikut:
  1. Golongan yang menyerah total, yaitu golongan yang gampang menyerah sebelum berusaha.
  2. Golongan yang tidak menyerah total, yaitu golongan yang mau bekerja dan mempunyai cita-cita, tetapi tidak mau bekerja keras lagi dan cenderung menyerah. Sebenarnya golongan ini tidak puas dengan apa yang diraih, tetapi tidak mau bekerja lebih keras dan menerima tanggung jawab.
  3. Golongan yang tidak pernah menyerah, yaitu golongan yang tidak membiarkan perasaan putus asa atau pesimistis, menjalani hidup optimis, dan merasa kehidupan sebagai suatu tantangan, ingin berhasil, dan memiliki pribadi yang berkualitas.
Sebutkan Hambatan dalam Pengembangan Potensi Diri! 4.5 5 Unknown Wednesday, December 16, 2015 Pendidikan Zone - Sebutkan Hambatan dalam Pengembangan Potensi Diri! - Hambatan dalam pengembangan potensi diri - Upaya untuk meraih presta...


No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas Kunjungannya, Silahkan berkomentar pada kotak komentar di bawah ini!